BALADA LAYLA
di pulau khayal,
pukau yang tak ada ini
bintang-bintang yang turun
seperti sebuah hijrah
jatuh, menyusun formasi
semacam repetisi vokal:
'O'
pada sebuah muka danau
sekejap lantas melenyap.
mungkin hujan juga dongeng di selatan,
di mana matahari tak lagi kelihatan
seperti ilusi maka hal kecil jadi labil
seperti hijau menghindari warna hitam
di mana yang minim jadi anonim
dan bahagia adalah hipotermia.
pada selimut aku seperti menemui maut
yang diterjemah igau selain warna gelap.
aku Sita, sisa pembakaran,
abu yang lupa dijemput api,
semisal engkau Rama
engkaulah ksatria sepi itu
tapi aku mencoba berdo'a
karena cinta telah kupilih.
lalu di plateau jeritmu terdengar pilu
oleh angin yang membawa paraumu kepadaku
karena panah tak pernah menjadikanmu dewa
ujungnya tak pernah menyantuh apa-apa.
andaikan engkau Sita, maka akulah Rahwana.
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar