: Sebuah Variasi
pada gelembung busa yang kautiup ke udara
kulihat semacam khayal tentang beribu dunia.
setengah curiga, akupun mulai bertanya:
“mungkinkah aku mengidap paranoia
atau memang mata ini terkena trakoma?”
lalu engkau mendekat dan berbisik kepadaku:
“di kota ini, sebenarnya kita telah mati
tetapi sekaligus dilahirkan kembali
berkali-kali, sampai tak ditemui garis ilusi.”
“mungkin manusia memang butuh tema
misalnya tentang karma yang tak lagi punya nama
ketika cemas tak lagi menemui batas
tapi bukankah kita telah menciptakan harapan
yang memang tak membutuhkan alasan
sebelum tiba-tiba kita merasa kehilangan?”
seseorang datang dan mulai bertanya:
“apakah nama lain dari kematian, tuan
saat maut enggan melepaskan sabitnya
bahkan membuangnya ke tengah laut?”
kau menjawab dengan nada yang gagap:
“manusia tak ada, Tuhan pun menunggu.
bahkan neraka pun mungkin akan mereda
ketika sorga mungkin jadi hal sederhana.
setelah itu hanya ada hening, hanya busa
yang perlahan mulai berpecahan di udara.
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar