*
suatu malam kusaksikan engkau
mulai menghilang di sebuah hutan
dua turis yang lewat pun bertanya:
"mungkinkah kau ingini sorga
kemudian lari dan berdusta?"
"tuan, saya percaya mimpi itu seperti
jalan munuju kepada mimpi yang lain."
dan seseorang memberinya isyarat
dan pemuda kurus itu tak mendekat,
*
ia mengerti, pada kusta dan asma
tak akan lagi ditemuinya harapan
yang ada hanyalah batuk
yang datang cuma bujuk
seseorang tua yang disegani,
seorang istri yang tak kembali:
"yang jauh bukan jarak
tapi waktu terlewatkan."
dengan dahaga bercampur
diingatnya lagi kalimat lain:
yang dekat bukanlah kiamat
tapi Tuhan yang tak terlihat.
*
di malam nanti mungkinkah
ada yang sesuatu melintas
misalnya tentang meteor jatuh
atau malaikat yang akan lewat
lantas menginap pada perlak,
pada dosa yang tak dilakukan.
sementara di dingin hanya ada
siul rendah di malas dedaunan
dan bekas gerimis pada terpal
dan tembakau apak pada usuk.
*
tapi mungkin juga sepi yang diinginkan
dengan amnesti dari sebuah kematian.
jember, 2012
Minggu, 16 September 2012
Rabu, 20 Juni 2012
JEMBATAN
dari atas jembatan
ia lihat bulan hilang
dan kembung mendung
berhamburan.
dari atas jembatan
ia lihat bulan terapung,
gemetar dan ikan lari
ke tepian.
dari jembatan ia lihat
suatu mirip keabadian
tersangkut pada dahan.
dari atas jembatan
ia seperti melihat dosa:
batu-batu berziarah
tapi di seberang
seseorang ingin menukar bintang
dengan kunang-kunang hutan.
mei-2012
ia lihat bulan hilang
dan kembung mendung
berhamburan.
dari atas jembatan
ia lihat bulan terapung,
gemetar dan ikan lari
ke tepian.
dari jembatan ia lihat
suatu mirip keabadian
tersangkut pada dahan.
dari atas jembatan
ia seperti melihat dosa:
batu-batu berziarah
tapi di seberang
seseorang ingin menukar bintang
dengan kunang-kunang hutan.
mei-2012
Minggu, 20 Mei 2012
PADA SEBUAH ASBES
suatu siang
pada sebuah asbes
di atas barak
maut yang dingin pun leleh.
ventilasi belum jadi
hanya patung Atlas yang mabuk
memanggul sunyi,
mamanggul katarsis waktu yang ilusi.
pada kaca meja transparan
yang maya bebas untuk lewat
bebas untuk berkelebat
dan hitam bayang dari
atap terus dipantulkan.
tak jauh dari meja,
kursi kayu dengan
spasi membeku
tapi tak seorang pun akan
sanggup memanjangkannya
sampai dinding itu jadi ada.
dan maut akan kembali
dalam bentuk seperti semula,
media yang bisu, tuli dan buta.
122010
Kamis, 05 April 2012
IA
ia
lebih suka duduk
menyendiri
membayangkan
hal-hal gila
misalnya:
terbang membunuh diri
atau duduk
bersila
menjadi
pertapa abadi.
ia
pun tugur
ia bersandar
pada sebuah batu
pada sebuah sandi
yang tak pasti
mungkinkah ia mencari nabi?
“tidak
tuan, nabi tak pasti
karena
aku masih ingini mimpi”
katanya
dengan rendah hati
ia
pun memangil silir angin
agar
dikucilkanya waktu
di
antara kabut
yang
belum seutuhnmya selesai
tapi malam
ini
ia
ingin bersandiwara
ia
ingin menembangkan macapat
dengan
fasih
seperti
menyebut sebuah nama
lalu ia
pasang dam di alir kali
dan ia
melihat sebuah wajah,
ya
wajahnya sendiri.
1-4/2012
Sabtu, 10 Maret 2012
MONOLOG PAGI
seperti yang kautahu
pada demam tak tentu
aku pun melambaimu
seperti bau kenikir itu
“tuan, begitu dekat kita
saat hutan mulai putih
seperti yang udara bersentuhan
seperti yang mencinta bersitahan.”
12-2011
Selasa, 31 Januari 2012
SEEKOR BURUNG DESEMBER
subuh pun mengabur
sisa bayang yang malas ditaklukkan,
sementara Tuhan adalah tebing pelepasan
dari subuah ajal yang selalu gemetar.
pernah kusaksikan mimpi
ya cuma mimpi, selebihnya mungkin igau,
tentang peri yang bersayap burung gagak
yang kelak akan terbang menuju sorga,
dan bertelur dengan warna abu-abu januari
dan akan menetaskan bianglala pada dunia.
Langganan:
Postingan (Atom)