Jumat, 04 Januari 2013

BALADA LAYLA

di pulau khayal,
pukau yang tak ada ini

bintang-bintang yang turun
seperti sebuah hijrah

jatuh, menyusun formasi
semacam repetisi vokal:

'O'

pada sebuah muka danau
sekejap lantas melenyap.

mungkin hujan juga dongeng di selatan,
di mana matahari tak lagi kelihatan

seperti ilusi maka hal kecil jadi labil
seperti hijau menghindari warna hitam

di mana yang minim jadi anonim
dan bahagia adalah hipotermia.

pada selimut aku seperti menemui maut
yang diterjemah igau selain warna gelap.

aku Sita, sisa pembakaran,
abu yang lupa dijemput api,
semisal engkau Rama
engkaulah ksatria sepi itu

tapi aku mencoba berdo'a
karena cinta telah kupilih.

lalu di plateau jeritmu terdengar pilu
oleh angin yang membawa paraumu kepadaku
karena panah tak pernah menjadikanmu dewa
ujungnya tak pernah menyantuh apa-apa.

andaikan engkau Sita, maka akulah Rahwana.



2013